Pemkot Baubau perbarui usulan pembangunan talud ke BNPB Rp71 miliar
Baubau,
Sultra (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau,
Sulawesi Tenggara memperbaharui pengusulan pembangunan talud ke Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk beberapa titik di daerah itu dengan
anggaran senilai Rp71 miliar lebih.
Kepala Pelaksana BPBD Baubau La Ode Muslimin Hibali di Baubau, Rabu, mengatakan
pengajuan pekerjaan fisik yang diusulkan dari 2020 lalu itu harus diperbarui
oleh pihaknya karena berdasarkan aturan dua tahun belum
terakomodasi sehingga dianggap kadaluarsa.
"Maka disarankan untuk Kota Baubau agar diperbarui usulan termasuk
rekomendasi gubernur diurus ulang. Jadi kami sudah buat semuanya permohonan
Wali Kota tinggal dibawa ke provinsi, dan rencana hari ini mau berangkat ke
Kendari," katanya.
Potensi terealisasi usulan itu, menurut Muslimin, sudah ada lampu hijau dari
BNPB, namun belum dipastikan besaran anggaran yang diberikan dari usulan yang
diajukan pihaknya.
Sejumlah pekerjaan fisik yang diusulkan itu antara lain pembangunan talud
penahan tanah yang berlokasi di Kelurahan Wangkanapi Kecamatan Wolio sebesar
Rp3,2 miliar lebih, pembangunan talud penahan tanah di Kelurahan Bataraguru
Kecamatan Wolio sebesar Rp2,5 miliar lebih.
Selanjutnya, pembangunan talud penahan tanah di Kelurahan Tarafu Kecamatan
Batupoaro sebesar Rp4 miliar, dan pembuatan talud penahan tanah di Kelurahan
Tomba Kecamatan Wolio sebesar Rp1,8 miliar lebih.
Selain itu, terdapat juga pembangunan pemecah gelombang pantai pelabuhan Sulaa
Kecamatan Betoambari sebesar Rp20 miliar lebih, pembangunan talud abrasi sungai
di Kelurahan Lakologou Kecamatan Kokalukuna sebesar Rp35 miliar lebih, dan
talud penahan longsor jalan lingkar ruas Bungi Sorawolio di Kelurahan Kaisabu
Baru Kecamatan Sorawolio sebanyak Rp3,7 miliar lebih.
Mantan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil Baubau ini
menyebutkan usulan yang dimajukan pihaknya tersebut dapat terakomodir untuk
anggaran pada 2022.
"Jadi usulan itu untuk tahun ini biasanya ada dana-dana hibah seperti itu
keluar akhir tahun, nanti tetap kami dipanggil termasuk kepala daerah
penandatangan hibah daerah itu," katanya.
Pihaknya berharap pengajuan usulan bantuan dana pembangunan bencana alam untuk
sejumlah titik-titik didaerah itu dapat terealisasi guna mencegah musibah
tebing longsor yang dapat membahayakan keselamatan warga.
"Tentu harapannya mudah-mudahan dengan usulan-usulan termasuk yang dua
tahun yang lalu itu terakomodir, karena kondisinya butuh penanganan
secepatnya," demikian La Ode Ode Muslimin Hibali.